Skip to main content

Katolikana TV TALK SHOW : Jogja di Mata Alumni

.


Katolikana TV TALK SHOW : Jogja di Mata Alumni


1) Bagaimana sejarah ASYB terbentuk dan beberapa gambaran cara pandang ASYB terhadap POLITIK dalam arti luas

.

2) Siapa  Charris Achmad Charris Zubair  Ketua Dewan Penasihat ASYB dan bagaimana  pandangan - pandangannya terhadap dinamika Yogya dan DIY.

3) Siapa  Ketua Bidang External ASYB  Kuss Indarto   dan bagaimana  pandangan - pandangannya terhadap dinamika Yogya dan DIY.

.

*Karena koneksi Kamera Pak Charris Error saat Live maka jadi satu menggunakan Kamera Nana Je 

https://youtu.be/6gLwlqG8P3g

========


"JOGJA DI MATA ALUMNI"


Yogyakarta sudah sangat dikenal. Artinya, Yogya yang kerta atau makmur. Kadang ditulis lengkap sebagai Ngayogyakarta Hadiningrat, Yogya yang makmur dan yang paling utama. Sebagian orang mengucapkan Yogyakarta menjadi Ngayogyakarta, Jogjakarta, Jogja atau Yoja. Singkat, gampang diucapkan. Sebagai sebuah wilayah atau provinsi, dinamai Daerah Istimewa Yogyakarta, yang meliputi bekas daerah atau kasultanan Yogyakarta dan daerah Pakualaman. Terdiri dari satu kota, Yogyakarta, dan empat kabupaten, Sleman, Kulon Progo, Bantul, Gunung Kidul. Yogyakarta menjadi ibukota negara pada 4 Januari 1946 hingga 17 Desember 1949.


Keunikan DIY maupun kota Yogyakarta dapat ditilik dari sejumlah sebutan yang disandang ataupun potensi yang dipunyai. Kota perjuangan, kota budaya, kota pelajar, kota wisata, dan lain lagi. Predikat kota pelajar yang melekat dipengaruhi oleh kehadiran sekolah dasar hingga perguruan tinggi ternama sejak penjajahan hingga kemerdekaan. Sekolah-sekolah yang dikelola pemerintah Belanda dan atas dorongan Budi Utomo dibuka dan dikelola untuk warga seperti di Pagelaran, Ngabean, Gandekan, Kidul Loji, Kotabaru, Jetis. 


Bagaimana pengalaman, kenangan, suka duka, lulusan sekolah atau perguruan tinggi Yogyakarta?  Bagaimana kekhasan lembaga pendidikan membentuk karakter lulusan? Apa keunikan sekolah/perguruan tinggi negeri maupun swasta? Bagaimana alumni lulusan melihat Jogja zaman now? Membanggakan atau mencemaskan?


Simak #LiveTalkshow #MerawatKebhinekaan #KatolikanaTV bersama Lukas Ispandriarno


Narasumber :

- Achmad Charris Zubair (Alumnus SMA Negeri 1 Wates)

- Kuss Indarto (Paguyuban ISI)

- Nana Je Justina (Ketua Umum ASYB Alumni SMA Yogyakarta Bersatu)

- Lidya Christin Sinaga (Alumna SMA Stella Duce I)


Kamis, 22 September 2022 | Pukul 20.00 WIB


LIVE ON

radio.katolikana.com

bit.ly/AppsKatolikana

Youtube.com/Katolikana

https://youtu.be/6gLwlqG8P3g

Popular posts from this blog

Pertama di Indonesia, DPRD DIY Tandatangani Penolakan Ideologi Khilafah

. . Sebanyak 45 dari 55 anggota dan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta menandatangani surat Janji Setia Kepada NKRI dan Ideologi Pancasila. Surat penandatanganan tersebut diberikan oleh FORSA Forum Selamatkan NKRI Yogyakarta kepada Ketua DPRD DIY dan semua pimpinan fraksi pada tanggal 10 Mei 2022 lalu.   Pada pertemuan tanggal 10 Mei di Ruang Sidang DPRD DIY tersebut dihadiri pimpinan dan ketua fraksi DPRD DIY, dan puluhan perwakilan FORSA NKRI DIY yang terdiri dari berbagai eksponen masyarakat. Hadir pula di dalamnya H. Idham Samawi, mantan bupati Bantul dan anggota DPR RI. Beberapa jurnalis juga meliput dalam peristiwa itu.   Pada prinsipnya FORSA NKRI DIY mengecam dan menyesalkan atas kecolongannya DPRD DIY pada 27 April 2022 atas masuknya sekelompok orang ke dalam lingkungan DPRD dan kemudian membuat petisi yang arahnya tidak menjadikan Pancasila sebagai ideologi negara dalam praktek bernegara. FORSA DIY menduga kelompok tersebut adalah bagian

Pelantikan Pengurus ASYB Alumni SMA Yogyakarta Bersatu 2022 - 2025 [ Senin, 12 Sep 2022 ]

 . . . DEWAN PENASIHAT, DEWAN PENGAWAS, dan DEWAN PAKAR  turut menyaksikan Pelantikan PENGURUS ASYB 2022 - 2025 [ Hybrid - Senin 12 Septembr 2022 ] Dewan 16 +  Pengurus 30 16 DEWAN  TURUT MENYAKSIKAN PELANTIKAN PENGURUS Dewan Penasihat 1. Achmad Charris Zubair  - Ketua Dewan Penasihat 2. Arif Nurcahyo   3. Kyai Haji Muhammad Jadul Maula  4. Lestanta Budiman / Adi Lobo  Dewan Pengawas 5. Hillarius Ngaji Merro – Ketua Dewan Pengawas 6. H. Datuk Sweida Zulalhamsyah  7. Hasan Syaifullah   8. Purohatu  9. Yuliani P. S.  Dewan Pakar 10. Joseph Kristiadi  - Ketua Dewan Pakar 11. Butet Kartaredjasa   12. Kyai Haji Mohammad Imam Aziz  13. Ki Soemarsono Noto Widjojo   14. Thomas Sugijata  15. Timoti Apriyanto   16. Zuly Qodir  PENGURUS DILANTIK : Pengurus [ 30 orang ]  PENGURUS HARIAN -------------------------- 17. Ketua Umum - Nana Je Justina  18. Wakil Ketua - Ganis Ahmadiningrat  19. Sekretaris - Bayu Hendarta  20. Wakil Sekretaris - P. Eko Jatisaputro  21. Sekretariat 1 - Ery Yuni Suciati 

PETISI Simpul Jaringan Masyarakat Nasionalis Anti-Khilafah DIY di DPRD Malioboro 30 April 2022

Audiensi lanjutan tanggal 10 Mei 2022 cek : Lipuatn : https://www.alumnismayogyakartabersatu.com/2022/05/audiensi-ii-forsa-nkri-ke-dprd-diy.html Dokumnetasi https://www.alumnismayogyakartabersatu.com/2022/05/dokumentasi-audiensi-forsa-nkri-ke-dprd.html . Simpul Jaringan Masyarakat Nasionalis Anti-Khilafah DIY yang tergabung dalam Forsa NKRI terdiri dari lebih dari 50 simpul jaringan dan perwakilan masyarakat, mendatangi  Lobby gedung DPRD Malioboro Yogyakarta 30 April 2022 Pukul 14.00 disambut oleh  Dr R. Stevanus C Handoko S.Kom., MM. -  Anggota Dewan Anggota Komisi D - Partai Solidaritas Indonesia . Kali ini bermaksud menegaskan penolakan ide / wacana Negara Khilafah yang masih disuarakan kelompok - kelompok tertentu di DIY dengan melakukan orasi di area Gedung DPRD beberapa hari lalu. . Video yang beredar saat adanya kelompok melakukan Orasi di area Gedung DPRD Malioboro tidak dapat di tolerir. Upaya mengganti Sistem Negara yang diwacanakan oleh kelompok  dan siapapun bahkan di dala