Skip to main content

Hari Guru Nasional, 25 November 2021 – Sebuah Refleksi


"Guru di seluruh Indonesia menangis melihat murid mereka semakin hari semakin bosan, kesepian, dan kehilangan disiplin," Nadim Makarim – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, pada Upacara Peringatan Hari Guru Nasional 2021

Meski pandemi Covid-19 penuh ujian dan tantangan bagi para guru namun kita semua tahu bahwa kondisi ini tidak mengurangi semangat para guru untuk melakukan adaptasi bahkan perubahan agar siswa tetap dapat belajar dan tidak ketinggalan pelajaran.

Dalam pidatonya pada Hari Guru kali ini, Nadiem Makarim mengatakan bahwa adanya pandemi menyebabkan guru terpukul secara ekonomi, kesehatan dan juga batin. Dan untuk memastikan siswa tidak ketinggalan pelajaran, guru di beberapa daerah pun sampai mendatangi rumah para siswanya. Guru juga “dipaksa” untuk mempelajari teknologi yang belum pernah mereka kenal. Kurikulum pun disederhanakan untuk memastikan para siswa tidak belajar dibawah tekanan.

Guru tidak putus asa…

Beberapa catatan yang dimiliki Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) terkait pembelajaran jarak jauh di Indonesia, menyebutkan bahwa

  • Catatan pertama adalah sumber daya manusia tidak siap menghadapi dampak pandemi di bidang pendidikan. Pembelajaran di Indonesia tidak pernah di desain untuk system jarak jauh, luring maupun daring. Guru hanya tahu dan dipersiapkannya untuk pembelajaran normal atau konvensional. Awal Maret hingga Juni tahun lalu guru masih tergopoh-gopoh menghadapi PJJ khususnya pembelajaran daring, karena keterampilan mereka di dalam menggunakan perangkat digital dan penggunaan aplikasi pembelajaran online itu masih sangat minim. Pelatihan-pelatihan guru itu sebelumnya sangat konvensional dan awam dengan perkembangan digital. Akan tetapi, dalam perkembangannya, mulai tahun ajaran baru hingga saat ini, banyak guru mulai adaptif dan meningkat kapasitasnya.Bahkan, berdasarkan riset P2G pada bulan Desember 2020, ada peningkatan semangat guru dalam mengelola pembelajaran online khususnya karena terkait dengan aplikasi-aplikasi pembelajaran berbasis digital yang akhirnya mereka tahu dan mempermudah pekerjaan mereka.
  • Catatan kedua terkait dengan kualitas anak didik, ancaman terjadinya learning lost memang bukan omongan belaka, tapi itu fakta, pada riset P2G bulan Desember 2020 capaian materi dan pemahaman materi siswa hanya mencapai 40 persen. Artinya, ada 60 persen tidak tercapai, atau sia-sia karena untuk anak didik tentu saja berbeda lagi tantangannya dalam beradaptasi dengan perubahan cara belajar
  • Catatan ketiga adalah persoalan infrastruktur. Pemerintah pusat dalam hal ini Kemendikbud, Kemenag dan lintas Kementerian lainnya serta pemerintah daerah tidak mempersiapkan secara maksimal kebutuhan infrastruktur penunjang PJJ sehingga masih terjadi disparitas infrastruktur di berbagai daerah. Contoh PJJ di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) misalnya, guru-guru di daerah tersebut mempraktikan PJJ dengan cara mengunjungi rumah-rumah siswa atau dengan metode luring, karena tidak ada akses internet yang memadai, atau murid tidak punya gawai, bahkan gurupun tidak punya. Guru tidak bisa bertemu anak didik setiap hari karena berbagai faktor, salah satunya jarak rumah guru dengan siswa yang tidak dekat ataupun faktor lainnya.
  • Catatan berikutnya, menurut P2G terkait dengan kurikulum darurat yang digunakan dalam pandemi Covid-19. Kendati demikian, Mendikbud Nadiem sudah cukup baik dalam merespons kebutuhan tersebut.
  • Catatan terakhir, yakni soal kebijakan negara dalam mengakselerasi kebutuhan pembelajaran jarak jauh. Kebijakan negara itu, menurut Satriwan sudah cukup banyak, salah satunya yaitu terkait dengan bantuan kuota internet.  

Selain catatan-catatan diatas, berbagai kejadian dialami oleh pendidik dan peserta didik menerapkan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi ini. Sejumlah cerita tragis hingga menyentuh mewarnai perjalanan mereka selama ini.

Bukan hanya anak, orang tua yang harus/terpaksa mengajar anak-anak menjadi depresi dan frustrasi karena mungkin sulit menyesuaikan diri dengan sistem belajar online, kehilangan pemasukan keluarga atau karena fasilitas internet dan perangkat yang dibutuhkan dalam belajar di rumah, alasan-alasan inilah yang memicu kekerasan pada anak dan bahkan bunuh diri. Meningkatnya angka pernikahan anak karena berhenti/putus bersekolahpun juga terjadi. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengaku kebijakan pembelajaran jarak jauh yang dijalankan selama pandemi Covid-19 menjadi pemicu siswa berhenti sekolah. Akibat pandemi ini, siswa yang tidak bisa mengikuti PJJ selama berbulan-bulan akhirnya memutuskan bekerja dan menikah dini. "Dari temuan KPAI, ada 119 siswa yang menikah, laki-laki maupun perempuan, yang usianya berkisar 15-18 tahun," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti dalam siaran persnya, Rabu (17/2/2021).

Harapan pembelajaran tatap muka untuk mengatasi berbagai persoalan PJJ muncul setelah vaksinasi untuk guru dan tenaga kependidikan dimulai pada Rabu (24/2/2021) di Jakarta. Pemerintah paham bahwa memprioritaskan guru untuk mendapatkan akses vaksinasi selain tenaga medis diharapkan dapat mengatasi dan menghindari lebih jauh dampak-dampak diatas,. Target akhir Juni 2021 5 juta pendidik sudah harus divaksin lengkap, sehingga bulan Juli saat mulai ajaran baru, bisa dilakukan pembelajaran tatap muka secara bertahap. Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan di sekolah dengan baik. Sehingga, semua bisa melatih kebiasaan baru yakni proses sekolah tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan yang baik.

Semoga kedepannya kondisi Pendidikan Indonesia semakin membaik, pengalaman berat selama beberapa tahun belakangan memberikan pelajaran yang berharga bagi semua pihak, demi masa depan Anak-anak Indonesia yang lebih baik

 

Sekali lagi Selamat Hari Guru, pada Pendidik Bangsa !

 

*artikel dibrangkum dari berbagai sumber

 

Popular posts from this blog

SYAWALAN 2023 dan Forum Bincang Santai Bersama Pembicara Tamu dan Simpul Jaringan Refleksi Menuju Persiapan PEMILU PRESIDEN 2024

 . Salam sehat kawan  kawan ASYB juga dari lintas jaringan,  Syawalan ASYB Mei 2023, selain nantinya sebagai forum Silaturahmi, bahkan kenalan bagi kawan kawan yang baru kenal  juga yang baru brgabung dengan ASYB, juga kawak - kawan bisa berkenalan dengan simpul jaringan Nasionalis Moderat lain di DIY Syawalan akan diadakan Rabu 17 Mei 2023 Pk 17.30 Registrasi Pk 18.00 Bincang Santai Lokasi dan Waktu sudah dikirimkan Japri oleh Panitia kepada masing - masing pendaftar. Pada  Syawalan ASYB juga akan diadakan : BINCANG SANTAI Dengar pendapat, forum rembug Narahubung juga kawan - kawan ASYB lain, dan tokoh simpul jaringan, untuk saling mendengarkan sehingga akan menjadi bekal fondasi yang lebih mantap, kita secara kelembagaan, simpul jaringan Nasionalis Moderat ( dan juga bagi pribadi ), untuk bagaimana kita masing - masing  bersikap  menuju PEMILU 2024.  Akan menghadirkan pembicara  diantaranya :  1. Irfan Afifi - Budayawan | Penulis | Direktur Langgar.co [ Pembicara Tamu ]  2. Subkhi R

9 April 2022 Malioboro : Flashmob TANAH AIRKU - ASYB SIV | GK Ladies | Komunitas Biola Jogja Kawan ASYB

Reuni Kecil ASYB dan kawan - kawan simpul jaringan dan Komunitas Sabtu, 9 April 2022 [ Realisasi Agenda ASYB dkk ke #143 ]  .  . . . . . . . . VIDEO FLASH MOB FlashMob . . Video BTS dari KOMBIOJOG Komunitas Biola Jogja . .   Link Video Unggahan Jogya :  https://fb.watch/cmPTG_HY9K/ . . . Reuni Kecil ASYB dan kawan - kawan simpul jaringan dan Komunitas Sabtu, 9 April 2022 [ Realisasi Agenda ASYB dkk ke #143 ]  . ASYB Alumni SMA Yogyakarta Bersatu bersama simpul - simpul jaringan GK Ladies / Galang Kemajuan Ladies juga SIV Satu Indonesia Voice ASYB  dan  juga adik adik KOMUNITAS BIOLA Jogja asuhan Abang Ucok Hutabarat  kawan – kawan simpatisan, Reuni Kecil mumpung Jogja cukup aman dari pandemi. . Barengan bikin Flashmob tampil dengan lagu Nasional TANAH AIRKU di depan Gedung DPRD Malioboro. Alhamdulillah acara lancar berkat pangestu Gusti Sang Maha dan pasti juga kerja sama kerja cerdas dalam senyap dan support Bapak ibu kawan kawan semua ; . mbak mbak GALANG KEMAJUAN LADIES  1. Retno D

PERNYATAAN SIKAP ASYB dan Dengar Pendapat ASYB Sabtu 11 November 2023

  Alhamdulillah Puji Syukur,  pada Sabtu 11 November 2023 Hearing / Dengar Pendapat ASYB telah terlaksana dengan lancar di Yogyakarta. Dihadiri Wakil dari Partai Pengusung Pasangan Capres Cawapres, Narahubung ASYB, Dewan ASYB juga Pengurus Forum Dengar pendapat bersifat tertutup, dihadiri oleh Pembicara : Bp. Idham Samawi - PDIP  Bp. John S Keban - GOLKAR Bp. Achmad Charris Zubair - Ketua Dewan Penasihat ASYB Bp. Zuly Qodir - Anggota Dewan Pakar ASYB Moderator Bp Krisno Wibowo Inoez ---------  PERNYATAAN SIKAP RESMI ASYB ALUMNI SMA YOGYAKARTA PER 11 NOVEMBER 2023    Klik gambar untuk memperbesar atau Cek Narasi pada body Text  Klik gambar untuk memperbesar atau  Cek Narasi pada body Text  Klik gambar untuk memperbesar atau  Cek Narasi pada body Text  ---------  PERNYATAAN SIKAP ASYB ALUMNI SMA YOGYAKARTA BERSATU 11 NOVEMBER 2023 MENUJU PEMILU DAMAI, JUJUR DAN ADIL 2024 No. Ref. 20231115/001-ASYB/EJ ASYB Alumni SMA Yogyakarta Bersatu sebagai LEMBAGA TAKTIS dengan visi menjaga PANCASILA