Skip to main content

1 Muharam 1443 Hijriah = 1 Sura 1955 Jawa = 10 Agustus 2021 Masehi

 .


.
Sura Dianggap Sakral 

Oleh Achmad Charris Zubair

.

Bulan Sura bagi sebagai masyarakat Jawa masih dianggap wingit / suasana mistis. Sepanjang bulan pembuka tahun kalender Jawa tersebut, lazimnya diisi tradisi yang lebih berorientasi spiritual. Sebagian masyarakat Jawa punya keyakinan Bahwa pembukaan tahun dengan kontemplasi dan memperbanyak doa untuk perbaikan keadaan tahun depan akan lebih baik dibanding membuka tahun dengan acara bersifat hura hura. Itu bentuk kearifan lokal yang sampai sekarang masih dipegang teguh sebaguan masyarakat kita. Sampai saat ini masih banyak masyarakat yang memiliki kepercayaan, pantang menyelenggarakan perhelatan, terutama pernikahan selama bulan Sura

.

Di sisi lain, juga ada kepercayaan yang meyakini bahwa menyelenggarakan pernikahan pada bukan Sura justru dianggap membawa berkah. 

.

Membuka tahun dengan niat baik dan ibadah karena pernikahan diyakini sebagai bagian dari Sunnah. Kearifan dalam memaknai Sura meski ada perbedaan pendapat tak perlu diperuncing. Kita hargai keyakinan dan pendapat masing – masing mereka mempercayai pamali melaksanakan perhelatan, kita hormati. Sebaliknya mereka yang punya keyakinan tak ada pamali menggelar pesta pernikahan ada bulan sura silakan. Masing masing punya pertimbangan dan kepercayaan.

.

Selama bulan  Sura masyaraakat jawa tempo dulu mengisinya dengan berbagai laku prihatin. Banyak melakukan tirakat puasa serta ritual lain yang bertujuan membersihkan diri serta memperbaiki kehidupan secara spiritual. Termasuk membersihkan benda pusaka koleksi. Maka ritual jamasan pusakan diselenggarakan pusaka diselenggarakan pada bulan sura.

.

Salah satu ikhtiar membersihkan disi secara spiritual adalah melarung atau membuang hal - hal yang dianggap kurang baik untuk kehidupan mereka. Misalnya melarung pusaka yang dianggap kurang cocok dan menurut sugestinya mereka tidak baik untuk kehidupan mereka. Pada jaman dahulu ada pelaku spiritual yang dalam setahun hanya mandi satu kali dan itu mereka lakukan pada malam 1 Sura. Meski keberadaan orang – orang menganut aliran ini sekarang sudah sangat sulit ditemui.

.

TRADISI  serta CARA PANDANG  sebagian masyarakat tentang bulan Sura merupakan sebagian dari budaya yang diciptakan nenek moyang berabad – abad silam, dan BUDAYA sendiri merupakan sesuatu yang diciptakan dalam rangka mengurai atau menyelesaikan masalah dalam kehidupan

.

.

Suran, Sinergi Budaya dan Agama 

Selasa 10 Agustus 2021 merupakan awal pergantian tahun kalender jawa, memasuki 1 Sura 1955 Alip,  menurut kalender Hijriah ( Islam ), tanggal tersebut bersamaan memasuki tahun 1 Muharam 1443 Hijriah. Dari usia kalender perhitungan tahun Jawa lebih dahulu ada dibanding perhitungan menurut kalender HiJriah .


Artinya kebudayaan Jawa lebih dahulu ada sebelum Agama Islam masuk ke Tanah Jawa.


Kita tidak boleh mmpertentangkan hasil karya budaya dengan ajaran Agama. Justru kehadiran Islam menyempurnakan budaya yang sudah ada., dengan meluruskan doa dan permohonan tertuju kepada Allah.

.

Budaya dan Agama seyogyanya saling melengkapi, apalagi menurut sejarah perkembangan agama Islam di Jawa, dahulu Wali Sanga khususnya Sunan Kalijaga, menjadikan budaya sebagai media dakwah, mengenalkan dan mengajak masyarakat memeluk Islam. 

.

Budaya dan agama bukan dua hal yang bertentangan. Tradisi SURAN justru harus bersinergi saling melengkapi serta menyempurnakan. Budaya sebagai media bersyiar, ajaran agama meluruskan apabila ada hal yang bertentangan dengan akidah

.

Bila ada pihak yang berusaha membenturkan budaya dengan agama, hal tersebut sebenarnya tidak perlu terjadi apabila semua pihak memahami bahwa keduanya tercipta untuk saling melengkapi. Dicontohkan tentang banyaknya upacara adat yang berkembang di masyarakat ada TIGA tujuan dari pelaksanaan upacara adat SURA / SURAN.

.

PERTAMA

Sebagai ungkapan syukur. Misalnya acara adat mertidesa dan wiwit menjelang musim panen padi.

.

KEDUA

Upacara pembersihan yang bertujuan membersihkan dari segala hal yang dianggap kotor dengan harapan agar hal yang kotor tersebut hilang dan akan tercipta kebaikan ritus bersifat pembersihan ini antara lain upacara bersih sendang dan semacamnya.

.

KETIGA

Upacara adat bersifat membangun harmonisasi, bertujuan agar terjadi sinergi antara elemen - elemen kehidupan dengan terbangun harmonisasi salah satunya ruwatan  peran agama masuk dalam tiga tujuan upacara adat tersebut dengan meluruskan tujuan doa permohonan kepada Tuhan.


Popular posts from this blog

Tentang ASYB dan Pelantikan Pengurus ASYB Alumni SMA Yogyakarta Bersatu 2022 - 2025 [ Senin, 12 Sep 2022 ]

 . . ----- Tentang ASYB   ASYB Sebuah LEMBAGA TAKTIS dengan visi menjaga PANCASILA, NKRI dan Kebhinnekaan. Lembaga Taktis dengan pergerakan yang JUJUR, BERNURANI, ORGANIK, HETEROGEN, EGALITER, lepas dari kepentingan partai politik, dan atau dominasi elemen / lembaga / institusi / golongan tertentu, mampu menggapai akar rumput dan bukan untuk pengkultusan / pencitraan individu. . Basis massa ASYB adalah simpul jaringan Alumni SMA / Sekolah Menengah Atas Sederajat se DIY yang bervisi menjaga PANCASILA, NKRI dan Kebhinnekaan, namun demikian anggota ASYB adalah semua masyarakat, relawan, simpatisan yang dengan penuh kejujuran nurani, turut menemani, mengingatkan, dan menguatkan ASYB melalui simpul – simpul jaringan ASYB. . ASYB terbentuk pada 16 Februari 2019, setelah beberapa hari sebelumnya diadakan pertemuan beberapa perwakilan Alumni SMA DIY di Jakarta. ASYB dibentuk untuk menjaga dan menguatkan PANCASILA, NKRI dan Kebhinnekaan, misi ASYB awalnya hanya untuk jangka waktu pendek, target

Pertama di Indonesia, DPRD DIY Tandatangani Penolakan Ideologi Khilafah

. . Sebanyak 45 dari 55 anggota dan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta menandatangani surat Janji Setia Kepada NKRI dan Ideologi Pancasila. Surat penandatanganan tersebut diberikan oleh FORSA Forum Selamatkan NKRI Yogyakarta kepada Ketua DPRD DIY dan semua pimpinan fraksi pada tanggal 10 Mei 2022 lalu.   Pada pertemuan tanggal 10 Mei di Ruang Sidang DPRD DIY tersebut dihadiri pimpinan dan ketua fraksi DPRD DIY, dan puluhan perwakilan FORSA NKRI DIY yang terdiri dari berbagai eksponen masyarakat. Hadir pula di dalamnya H. Idham Samawi, mantan bupati Bantul dan anggota DPR RI. Beberapa jurnalis juga meliput dalam peristiwa itu.   Pada prinsipnya FORSA NKRI DIY mengecam dan menyesalkan atas kecolongannya DPRD DIY pada 27 April 2022 atas masuknya sekelompok orang ke dalam lingkungan DPRD dan kemudian membuat petisi yang arahnya tidak menjadikan Pancasila sebagai ideologi negara dalam praktek bernegara. FORSA DIY menduga kelompok tersebut adalah bagian

WORKSHOP LITERASI DIGITAL, KONTEN KREATIF DAN TEKNIS RESPON HOAX

FULLY BOOKED PENDAFTARAN DITUTUP ASYB Alumni SMA Yogyakarta Bersatu bekerjasama dengan Mafindo Masyarakat Anti Fitnah Indonesia didukung oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan : WORKSHOP LITERASI DIGITAL,  KONTEN KREATIF DAN TEKNIS RESPON HOAX , dengan tema Berfikir Sejenak Sebelum Jempol Bertindak dan Konten Kreatif. Pembicara : Fitria dan Team Mafindo https://www.mafindo.or.id/ Agus Mulyadi / Agus Magelangan https://www.instagram.com/agusmagelangan/ Moderator Krisnowi Inoez Kuss Indarto Hari : Sabtu 18 Maret 2023 Pukul : 09.00 sd 15.00 WIB Di : Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) Daerah Istimewa Yogyakarta Jl. Tentara Rakyat Mataram No.31, Bumijo, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta GRATIS TEMPAT TERBATAS   Pendaftaran dibuka s.d 16 Maret 2023 Melalui wa Text : Nama Lengkap (u/ pembuatan E-certificate)  No WA Email Tanggal lahir Domisili Organisas